Jumat, 09 Juni 2017

Rangkuman Kelas Telegram Regional 2 Materi Funnel Marketing

Halo om dan tante
Pertama saya @iyandri mengucapkan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Buat om tante semua yang menjalankanya. :pray:
Kali ini saya membuatkan rangkuman kelas online Telegram Regional 2  yang dia adakan tanggal 8 juni 2017. Dengan pemateri Tim Billonaire Store Om GOmet mengenai Funnel marketing.

Sebelumnya berikut Sekilas biodata pemateri :

Nama : METRI PUJIARTO
Jabatan : Chief Marketing Officer di Billionaire Store (www.billionairestore.co.id)
Sekaligus Jendral Komunitas Jago Jualan (‘Jendral’ sebutan penanggungjawab Komunitas Jago Jualan)

Untuk moderator kelas kali ini ada saya om Jiban dan om Edmond dari Ranger Kota Pati.
FYI :
Billionaire Store adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penulisan. Percetakan dan Penerbitan buku buku bisnis Teknis. Berdiri sejak tahun 2013

Langsung ke materi aja yakk..
Apa Itu Funnel Marketing ??
 

Kalo kita buka KBBI,Funnel artinya CORONG
Corong fungsinya sebagai saluran
 Nah, dengan Funnel Marketing kita bisa memperbanyak saluran promosi kita
Gak cuma ngandelin lapak saja, tapi bisa maksimalin dan optimalin di banyak media

Contohnya?
 Media apa aja yang bisa kita pakai sebagai kanal promosi kita?
Bisa Facebook, Telegram, Whatsapp, Instagram, Line, dan media lainnya

Funnel Marketing bisa kita optimalkan untuk scale up 3 hal
1. SALES
2. DATABASE
3. BRANDING
 
1. Funnel Marketing untuk SALES
 Om dan Tante pernah denger istilah “Cross Selling”, “Up Selling”, dan “Down Selling” ?

Biasanya, ketika seorang penjualan atau pelapak dapat 1 pembeli, udah ngerasa puas disitu, padahal buyer yg barusan bisa kita konversi lagi
 
Cross Selling artinya menjual produk kategori lain
 Misalnya, di Billionaire Store ada yang beli buku Easy Copywriting, selanjutnya di tawari buku 30 Hari Jago Jualan

 Contoh kedua, misal ada buyer beli kerudung, cross selling nya adalah kita tawari untuk beli gamis
Beda produk ya, bukan sejenis

Up Selling artinya menjual produk yang lebih mahal
 Contohnya, misal ada buyer beli kaos seharga 90.000, up selling nya kita tawari utk beli jaket seharga 150.000

 Down Selling, kebalikan dari Up Selling, menjual produk yang lebih murah
 Contohnya, misal ada buyer beli sepatu seharga 250.000, besoknya kita tawari utk beli sandal seharga 125.000

 Gambar kedua, contoh Cross Selling, Up Selling di kehidupan sehari-sehari



 2. Funnel Marketing untuk DATABASE
 Coba Om dan Tante liat lagi gambar di bawah ini


Nah, disini lah peran banyak nya media yang bakal meningkatkan prospek kita secara signifikan
 Dari gambar di atas, ada 4 media yang Saya cantumkan
Facebook, Email, Telegram, Whatsapp
 
Om dan Tante pasti udah punya semua media ini kan?
Atau ada yang masih belum punya?
Keluar keluar deh.. haha
Becanda

Segera lengkapi kalau belum punya ya
di Facebook ada Grup Facebook, Akun personal, Fanspage

Coba bayangkan kalau Om dan Tante punya member grup FB minimal 10.000 member, 5000 friendlist, 5000 follower, 20.000 likers Fanpage
Asyik ga buat jualan?
 Ditambah lagi kalau punya 50.000 subscriber email, 10.000 member grup Telegram, 5000 member grup Whatsapp

Seger kan?
 Semakin banyak prospek yang kita miliki, semakin besar peluang buat closingnya
Iya kan??

Terus apa kabar yang sampai saat ini masih belum punya prospek? Helooooo...??
Saya yakin Om dan Tante sudah punya ya
 
Kalau belum, segera tobat deh, prospek itu penting banget
Kalau kita gak punya prospek, mau jualan kemana
 Billionaire Store sendiri sudah punya ratusan ribu prospek sekarang

Beberapa prospek berasal dari sini
Grup Facebook  t.me/SharingBisnisBungBilly member sudah mencapai 35.572
Channel Telegram 1 t.me/sharingbisnisbilly member sudah mencapai 6113
Channel Telegram 2 t.me/billionairestorecoid member sudah mencapai 9032
Belum media media yang lain

 3. Funnel Marketing untuk BRANDING
Nah, kalo sales udah naik, database sudah banyak, biasanya branding bakal mengikuti, semakin besar, semakin terkenal, semakin banyak orang yang bakal trust, closing makin gede, omset makin meningkat. Mantep toh

  Sesi Tanya Jawab :
Q : Om Rofiul 
Membangun funnel marketing untuk database kalau lewat marketplace, data apa saja yang bisa kita manfaatkan? karena yang dicontohkan dari sosmed saja. bisakah dari data penjualan marketplace kita jadikan database funnel marketing. dan bagaimana contoh implementasi teknisnya?.
A :
Halo Mas Rofiul
 Sebelumnya, selama ini setelah dapat buyer di marketplace, apa aja yg dilakukan utk keeping mereka?
 Saya bukan praktisi marketplace, Tp yg penting adalah after salesnya, tetep bangun kedekatan dengan buyer.  Karena mayoritas orang yg masuk marketplace memang orang2 yg siap beli
 Sedangkan di sosmed, ada tahapan mulai dari cold market, Warm market, dan hot market
 Kategori market ini lah yg bisa kita olah jadi market loyal

Respons :
sama sekali nggak ada follow up, om gomet

A
Nah, kenyataannya banyak yg kayak gitu Om

Udah beli ya udah 😅😂

Ujung2nya harus nyari market baru,
Capek? Udah pasti

So, yg harus dilakukan
Rekap dan simpan data buyer
After sales itu penting

Tanya buyernya
Gimana kesan tentang produknya, gimana pengirimannya, gimana pelayanan yg didapatkan dari kita

Mungkin keliatan sepele, tp penting utk tetep jaga kedekatan



Udin
Q :
Sore om Gomet, perkenalkan Udindr solo. Mantap materinya ... Pertanyaan saya mngkin hmpir sama... Begini bagaimana kita (atau pemilik usaha/marketeer) membuat sebuah proses/tahapan dalam menjaring prospected costumers menjadi costumer kemudian menjadi repeat buyer... Terutama sperti jualan saya dengan barang second dengan jumlah terbatas dan stock terbatas juga..

Txs om


A :
Salam kenal Mas Udin

Hampir sama dgn jawaban Mas Rofiul
Kita harus paham tipe marketnya

Sedangkan kaitannya dgn produk second dan limited stock, yg harus Mas kuatkan adalah branding nya

Selama ini fokus di media apa aja Mas?
Atau cuma di Bukalapak aja?

Respon
Maaf Telat IG n BL

A
Nah kuatin branding di IG juga Om

Karena potensi IG skrg lg bagus banget

Coba cari role model
Orang lain yg sama2 jualan barang second dan fokus jualan di BL + IG

Amati pola jualannya, contek


Q : Iyandri
Sore om gomet , mau tanya misal kita jual produk yg ngga repeat order . Apa perlu kita bikin database customer lama , atau fokus cari customer baru aja?

A
Lebih mudah mana, mengedukasi market yg udah kenal kita & udah pernah beli ke kita,
Atau mengedukasi market baru yg belum sama sekali kenal sama kita?

Respons

Enak yg udh kenal ya

A
Yup
Jadi solusinya adalah tetep jaga komunikasi dgn buyer lama sembari cari market baru
Communication is the key



Q : Sofyan
Closing sukses, d tanya jawab ok, tapi mrk tdk mau Order lg, namun kadang balik arah ganti seller...?
Bagaimana solusi nya om...
Krn setelah d konfirmasi mau Order lg, dia jawab mau konfirmasi sama suami dulu.. Dan akhir mati kabar, chatingan cuma d jadikan koran belaka..?
Minta solusi om @metripujiarto
Salam sukses dan salam kenal dari Owner teri krispi madura Sofyan Store 🙏🙏🙏

A
Memang seperti itu tipikal buyer di marketplace Om

Jadi harus paham persona buyer di setiap kanal penjualan
Karena udah pasti beda-beda
 Nah, kalau yg berkaitan dgn buyer bilangnya mau konfirmasi ke suami dulu, udah pasti arahnya kemana
Ya, gak ada kelanjutan, haha
 Kalo udab gitu, berarti yg perlu diasah adalah Teknik Closing nya

Tiap ngasih pertanyaan ke buyer, pakai pertanyaan pilihan, yg ga memungkinkan dia utk jawab "Enggak"
 Kalau mau belajar teknik closing bisa download eBook nya disini Om ---> bit.ly/17teknikClosinG
 Oke sekian itu tadi ringkasan materi kelas online telegram bukalapak regional 2 , semoga bermanfaat bagi om tante yang tidak sempat mengikuti kelas ini.
Trimakasih :D


1 komentar:

Tips meningkatkan traffic di shopee tanpa iklan atau organik

Penting untuk seller bisa mendatangkan traffic secara organik atau tanpa iklan . Agar tidak terlalu bergantung dengan iklan. Berikut bebarap...