COD Merupakan metode pembayaran yang kuno dan bisa dikatakan sebagai kemunduran di dunia Ecommerce.
Fitur cod bermula dari marketplace LAZADA alias bayar di tempat , mungkin karena banyak masayarat indoensia yang kesulitan dalam hal perbankan tidak punya rekening atau kesulitan jika ingin transfer maka munculah layanan COD ini.
Beberapa alasan kenapa fitur COD bisa meningkatkan penjualan sampai 60% dan sangat populer di Indonesia
- Masyarakat di indonesia banyak yang belum memakai layanan internet bangking
- Lebih banyak menyimpan uang cash daripada uang di rekening bank
- Malas ribet harus bayar ke minimarket
- Jika ke ATM harus keluar rumah dan harus antri .
Namun ada banyak Resiko juga yang di tanggung oleh seller yaitu mulai dari tingkat pengembalian atau gagal COD tinggi. Hal ini di sebabkan karena beberapa hal berikut :
- tidak menyediakan uang cash , banyak yang customer sudah pesan melalui COD tapi saat tiba paketnya tidak bisa membayar karena uang kurang atau belum menyiapkan. Jadi akhirnya di tolak
- pembeli yang bersangkutan tidak di rumah, seringkali saat paket datang si pembeli tidak ada di rumah dan tidak menitipkan uang kepada orang rumah . sehingga misal yang di temua orangtuanya sedangkan orang tuanya juga tidak tau jika anaknya pesan barang akhirnya jadi di tolak.
- ulah customer iseng , sengaja melakukan pembelian dengan alamat fiktif agar barang gagal kirim dan di kembalikan lagi ke penjual.
- Kesalahan jumlah order , jadi saat melakukan transaksi pembeli kadang tidak cek jumlah produk yang di beli karena tidak melakukan pembayaran sehingga tidak cek kembali untuk jumlah yang di pesan. Sehingga saat pesanan datang paket malah di tolak karena merasa repot kalau harus mengembalikan barang atau sejumlah uang kembali kepada seller.
Fitur cod jadi menimbulkan masalah untuk dropshiper, karena untuk COD harus menggunakan resi otomatis seperti di JNE dan JNT. Sehingga untuk dropshiper harus bisa transaksi dengan supplier langsung di luar marketplace .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar